Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Khotbah Mazmur 19: 8-15 Firman Tuhan itu Sempurna

 Minggu Okuli; 03 Maret 2024

19:8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.

19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.

19:10 Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,

19:11 lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.

19:12 Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.

19:13 Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.

19:14 Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar.

19:15 Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.

Mazmur 19 termasuk dalam kelompok Mazmur Madah. Kelompok Mazmur Madah memberi perhatian khusus pada pengagungan Tuhan karena kebesaran dan kemuliaanNya yang dinyatakan di dalam segala sesuatu yang diciptakan dan kedahsyatan karya-karya keselamatan yang dilakukanNya terhadap bangsa Israel. Mazmur Madah dijiwai oleh perasaan sukacita dan kegembiraan yang dinyatakan dalam suatu penyembahan. Nada bahasa yang dipergunakan penuh semangat, sehingga hati umat ikut terangkat dalam menaikkan pujian dan melahirkan komitment untuk mewartakan karya-karya Tuhan yang agung kepada semua orang. Seorang pujangga dan teolog dari Inggris yang bernama C.S. Lewis (1898 - 1963) mengomentari Mzm. 19 ini sebagai mazmur terindah dari semua mazmur dan sangat menyentuh hati dibandingkan dengan tulisan-tulisan terpenting dalam dunia ini. Mengapa? Karena mazmur ini menggabungkan dua hal secara tepat, yakni kemuliaan dan keagungan Allah dalam keindahan tatanan alam semesta (ayat 1 - 7) dengan kesempurnaan Allah dalam FirmanNya atau TauratNya (ayat 8 - 15).

Mazmur ini ditulis oleh Raja Daud, seseorang yang berkenan dihadapan Allah. Raja Daud berkenan karena ia memiliki sikap hati yang benar dihadapan Allah. Dalam nas ini, umat Tuhan diajak untuk mematuhi aturan Tuhan. Ketaatan terhadap peraturan Tuhan ini bukan soal ditangkap atau tidak tetapi menyangkut bagaimana manusia menikmati hidup ini. Disebutkan, firman Tuhan itu sempurna dan tepat. Aturan Tuhan itu memang cukup banyak sebagai pengembangan dari Hukum Taurat. Tetapi, aturan itu tidak usah dihafalkan. Sesungguhnya semuanya itu sudah Tuhan masukkan di dalam hati setiap orang-orang percaya. Maksudnya, kita sebenarnya sudah tahu akan firman Tuhan itu, tapi apakah kita mau menjalankan atau tidak. Itu sangat tergantung pada kemauan hati kita apakah kita akan melakukannya dengan dorongan kasih atau karena keterpaksaan.

Seorang istri, yang berumah tangga dengan suami yang ia tidak dicintai, merasa sangat tertekan dan terbeban atas tugas-tugas rutinnya diru-mah setiap hari. Ia sangat tertekan sekali karena suami membuat daftar apa yang ia harus kerjakan mulai dari bangun pagi sampai malam. Pada suatu hari sang suami terkena serangan jantung dan me-ninggal. Beberapa bulan kemulian ia kembali berumah tangga dengan orang yang ia cintai. Ia sangat bahagia, setiap hari bangun pagi ia melakukan tugas rumah tangga. Suatu saat ketika membongkar laci lemarinya, ia melihat daftar tugas atau pekerjaan rumah yang dibuat suami pertamanya, iseng-iseng dia membacanya satu-persatu. Ia memban-dingkan apa yang ia baca dan yang ia lakukan ketika bersama suami-nya yang pertama persis sama dengan apa yang dia lakukan sekarang bersama suaminya yang kedua. Namun mengapa dulu ia mesara tertekan/terbeban melakukannya, sedang sekarang ia begitu bahagia? Karena cinta atau Kasih. Firman Tuhan atau undang-undang Tuhan sangat menyenangkan jika kita melakukannya atas dorongan kasih dan cinta kita kepadaNya.

Matius 5: 17 berbunyi "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” Yesus datang untuk menggenapi Hukum Taurat. Yesus datang untuk menunjukan sesuatu yang benar dari Fiman Tuhan sebab Yesus datang untuk menyempurnakan Rencana Allah. “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” Mazmur 19:8 berkata baha Taurat Tuhan itu sempurna. Mengapa Taurat Tuhan itu disebut sempurna? Pemazmur  menyaksikan bahwa Taurat itu sempurna, menyenangkan jiwa, memberikan hikmat, tepat, menyucikan hati, lebih indah dari pada emas, lebih manis dari pada madu. Taurat itu bukanlah aturan yang menekan kita sehingga kita merasa   terbeban, kita mesara terjajah olehnya. Daud atau Pemazmur menyadari semuanya ini dan dituntun untuk memohon kepada Allah agar dianugerahi kemampuan dan kesempatan untuk hidup berkenan kepada- Nya (ay. 14-15). Oleh Karena itu, sama seperti pemazmur, kita harus mempelajari dan memegang teguh firman-Nya seperti yang diteladankan oleh Daud.

Taurat Tuhan itu bukan sekedar aturan yang menilai benar atau salah. Lebih dalam lagi, firman Tuhan itu mengingatkan  manusia itu pada hakekatnya. Manusia itu adalah gambaran Allah, manusia itu memiliki jiwa yang Allah kehendaki. Kehendak Allah itu dituangkan dalam firmanNya yang setiap saat dapat kita nikmati. Firman Tuhan penuh dengan hikmat yang dapat memberi pengetahuan baru bagi yang berkenan merenungkannya. Firman Tuhan menyadarkan manusia akan segala perbuatan yang telah dan akan dilakukan. Mungkin manusia itu sudah jauh melangkah atau mengejar yang tak bermanfaat, yang hanya melelahkan dirinya sendiri.  Firman Tuhan mengingatkan manusia yang jauh dari Tuhan, agar berkenan melepaskan berbagai beban hidupnya. Firman Tuhan juga memberikan hikmat, agar manusia tahu apa yang perlu dilakukannya. Dengan demikian, manusia itu memiliki pengharapan baru dan menjadi dinamis dalam hidupnya. Itu sebabnya disebutkan, firman Tuhan menyegarkan jiwa.

Firman Tuhan atau Taurat Tuhan dalam konteks mazmur ini mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan umat untuk mengarahkan hidup mereka berkenan kepada Tuhan. Mendapatkan perkenaan Tuhan adalah tujuan hidup semua orang. Firman Tuhan atau Taurat Tuhan bukanlah kata-kata yang hampa. Justru Firman Tuhan atau Taurat Tuhan adalah sebuah anugerah yang tidak dapat dinilai dengan apa pun juga.  

Firman Tuhan adalah ajaran yang membahagiakan, sehingga  ada kerinduan untuk tetap hidup dalam Firman itu. Namun kalau kita melihat perkembangan saat ini, banyak orang yang percaya merasa terbeban oleh Firman-Nya, oleh aturan-aturan gerejawi, kegiatan-kegiatan gerejawi. Ketika Taurat atau Firman itu menjadi sukacita dan mnyentuh hati maka akan berdampak atau membuahkan hasil: menjadi manusia yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi di sekitarnya. Apa pun yang terjadi jiwanya tetap segar dan hatinya tetap bersuka. Kesegaran dan kesukaan itu akan memancar keluar dari matanya sehingga orang lain dapat menyaksikannya.

Kesaksian pemazmur ini mengajak kita juga untuk hidup dalam firman Tuhan. Kita mau membaca, merenungkan dan memberlakukan firman Tuhan di dalam seluruh kehidupan kita, sebab firman Tuhan itu bagaiman emas yang indah dan lebih manis dari madu. Betapa indah, sempurna, teguh, tepat, murni, benar dan lebih bernilainya firman Allah dari segala kemuliaan harta dunia, Karena itu jangan biarkan firman itu diam dalam kebisuan karena keengganan kita untuk berintereaksi dengannya. Keindahan dan kekuatannya akan bekerja dalam diri kita jika kita mau menyediakan waktu secara khusus untuk berintereaksi dengannya. Mari senantiasa kita mempersiapkan hati kita untuk mendengarkan FirmanNya. Seperti sebuah lagu yang kita semua pasti pernah mendengarnya dan barangkali juga pernah menyanyikannya “Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar FirmanMu”

Post a Comment for "Khotbah Mazmur 19: 8-15 Firman Tuhan itu Sempurna"