Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Khotbah 1 Yohanes 1: 1 - 2: 2 Kita Hidup di dalam Terang

 Minggu Quasimodogeniti; 07 April 2024

1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.

1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Manusia membutuhkan terang. Kalau tidak ada terang manusia tidak dapat hidup dengan baik. Contohnya pada saat ada pemadaman listrik sehingga terjadi gelap gulita di malam hari, rasanya sangat tidak nyaman dan kita tidak bisa melakukan aktifitas dengan baik. Manusia membutuhkan terang, sebab tanpa terang manusia hidup di dalam kegelapan. Ada yang lebih menakutkan dari pada kegelapan jasmani, yaitu kegelapan rohani. Manusia mengalami kegelapan rohani sejak kejatuhannya ke dalam dosa. Dosa memisahkan manusia dari Allah yang Mahakudus, Sang Terang dan sumber terang yang sejati. Manusia yang hidup dalam kegelapan dosa tidak memiliki pengharapan, dan harus mengalami kebinasaan. Sang Terang sudah datang ke dalam dunia. Dia adalah Tuhan Yesus Kristus, Allah yang telah berinkarnasi menjadi manusia. Kedatangan Kristus, Sang Terang, memberikan pengharapan baru kepada manusia. Kedatangan Kristus memberikan pengharapan baru karena Ia adalah Sang Firman yang telah datang ke dalam dunia dan menjadi manusia untuk menyelamatkan orang-orang yang berdosa.

Surat I Yohanes merupakan surat yang di tuliskan oleh Rasul Yohanes untuk mengingatkan pembacanya akan adanya pengajaran-pengajaran sesat. Keadaan kekristenan pada waktu itu sedang mengalami tekanan pengajaran Gnostik (sebuah aliran yang mengagungkan pengetahuan non ilmiah, Kelompok ini merasa memiliki pengetahuan lebih dari orang lain), dengan serangan utama menyatakan bahwa Yesus tidak datang sebagai manusia sejati, melainkan hanya secara rohani. Tubuh yang dimiliki Yesus seakan-akan memang berwujud, tetapi sebenarnya tidak demikian. Nah, surat 1 Yohanes ini memberikan pemahaman yang benar dengan menyatakan bahwa Yesus datang sebagai manusia, dalam daging. Tujuan kedua adalah untuk menolong orang Kristen dalam membedakan manakah pengajar-pengajar yang benar (tidak palsu), yaitu dengan melihat etika hidup mereka, pengajaran mereka tentang Yesus, dan kasih mereka kepada sesama. Surat ini juga membangun jemaat untuk memiliki semangat persekutuan. Pembacanya di dorong untuk saling mengasihi dan hidup dalam persekutuan dengan Kristus. Yang disaksikan dalam persekutuan hidup yang erat dan teguh. Melalui surat ini Yohanes menyebutkan bahwa orang yang beriman harus mengetahui akan perbedaan dari gelap dan terang. Setiap orang yang hidup dalam persekutuan dengan Kristus haruslah hidup dalam terang.

Ay. 1 – 4 Merupakan kesaksian yang diberitakan Yohanes (Lih. Yoh. 1: 6-7) akan apa yang ia dengar dan apa yang ia lihat tentang Firman yang hidup, yaitu Yesus Kristus (Yoh 1: 1;14). Firman yang hidup itu menyatakan diri dan memberi pengertian akan hidup yang kekal yang ada di dalam Bapa. Dan itu jugalah yang ingin Yohanes sampaikan. Dengan tujuan supaya setiap pembaca suratnya juga mendapatkan pengertian dan hidup bergaul dengan Allah. Karena hubungan yang baik dengan Allah-lah yang harus menjadi dasar dalam sebuah persekutuan. Karena persekutuan orang-orang percaya itu adalah persekutuan dengan Bapa dan AnakNya, Yesus Kristus.

Pada ayat 5-10, rasul Yohanes menjelaskan akan pemberitaan yang ia saksikan dari ayat 1-4. Bagian ini menjelaskan kesaksian yang menyatakan bahwa Allah adalah terang. Karena Allah adalah terang maka di dalam Dia tidak akan pernah ada kegelapan. Terang itu tidak mungkin bersatu dengan kegelapan. Dan kegelapan tidak mungkin ada di dalam terang. Dan didalam terang Allah manusia mendapatkan hidup. Terang Allah itu akan menerangi jalan manusia untuk tidak hidup dalam kegelapan. Dengan demikian, setiap orang yang hidup di dalam persekutuan dengan Allah, maka ia juga harus hidup dalam terang. Kehidupannya tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan gelap (perbuatan-perbuatan dosa). Jika ada yang menyatakan dirinya hidup bersekutu dengan Tuhan tetapi melakukan perbuatan-perbuatan kegelapan maka ia adalah pendusta.

Oleh karena Allah adalah Terang, maka di dalam Dia tidak ada kegelapan. Dalam dunia rohani hanya ada dua kekuatan: terang atau gelap, kebenaran atau kejahatan. Terang dan kebenaran berasal dari Allah, sedangkan gelap dan kejahatan berasal dari iblis. Keduanya saling bertentangan dan tidak pernah ada kompromi. Kita bisa menutupi keadaan diri kita yang sebenarnya dihadapan sesama, tetapi tidak mungkin menyembunyikanya di hadapan Allah, karena Ia adalah terang. Segala sesuatu akan terlihat nyata, bahkan apa yang kita pikirkan. Daripada bersikap pura-pura di hadapan Allah, adalah lebih baik jika kita datang dengan pengakuan yang sejujur-jujurnya bahwa kita adalah orang berdosa. Dengan pengakuan ini, kita memperoleh pengampunan dari padaNya. Berjalan di jalan terang ditandai dengan pertobatan. Ketika terang menyinari dosa dalam hidup kita, kita mengakuinya kepada Tuhan dan mengetahui bahwa Dia ada dan akan menyucikan kita. Setiap orang yang mengaku dosanya maka ia akan diampuni.

Kehadiran Yesus sebagai terang membuat manusia kembali menemukan pengenalan akan Allah. Yesus memberi penerangan, sehingga manusia kembali hidup seperti yang Allah kehendaki. Setiap orang yang di dalam Dia memiliki kualitas hidup yang berintegritas, setia dan tunduk kepada Allah. Sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus tentunya kita harus hidup di dalam terang. Kita harus mengakui keberdosaan kita, sehingga kita mendapatkan pengampunan dari Allah, yang menjadikan kita lahir baru . Dan setiap orang yang mendapatkan pengampunan Allah akan hidup bersekutu dengan orang-orang yang percaya kepadaNya. Melalui Terang Allah(Yesus) inilah kita semua dipersatukan. Sangat penting bagi kita melihat kembali bagaimana hubungan kita dengan sesama kita dan hubungan kita dengan Allah selama ini. Matius 5:14-16, menyatakan bahwa bagi kita semua supaya kita hidup menjadi terang. Bagaimana mungkin kita menjadi terang dan bercahaya jika kita belum hidup didalam “Terang” itu sendiri (Allah). Maka dari itu mari kita hidup di dalam terang Tuhan, dengan tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan dosa (Ef. 5:1-21).

Bagaimana hidup yang dipersekutukan dengan Kristus? Maksudnya adalah kita hidup di dunia sekarang ini mengikuti Sang Terang Dunia, yaitu Yesus Kristus. Hal itu berarti hidup menurut kehendaknya Kristus dan mengikuti cara pandangnya Kristus, baik dalam bersikap maupun dalam bertindak. Ketika dalam hidup ini, kita diperhadapkan dengan masalah, persoalan dan pergumulan hidup, maka orang yang hidupnya dipersekutukan dengan Kristus, akan memilih jalan yang dikehendaki Kristus. Bukan sekedar memilih jalan yang mudah, yang murah, yang menguntungkan, yang menyenangkan, tetapi jalan yang menyelamatkan yaitu berjalan dalam terang Kristus. Sekalipun jalan itu mungkin sulit, mungkin mahal, mungkin rugi, mungkin susah, tetapi kalau itu sesuai dengan kehendak Kristus, maka itulah yang akan ditempuh. Pilihannya bukan soal untung atau rugi, tetapi soal mana yang dikehendaki Kristus. Itulah yang dimaksud hidup kekal, hidup dalam terang, hidup yang dipersekutukan dengan Kristus. Marilah kita menjaga kesatuan kita dalam Kristus. Dan tetaplah terang itu tinggal di dalam diri kita, sehingga kita mampu memancarkan cahaya-cahaya kadamaian bagi orang lain.

Post a Comment for "Khotbah 1 Yohanes 1: 1 - 2: 2 Kita Hidup di dalam Terang"