Khotbah 2 Timotius 4: 1 - 5 Siap Sedia Memberitakan Firman Tuhan
Minggu 19 Set. Trinitatis; 06 Oktober 2024
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Timotius adalah murid dan rekan dekat rasul Paulus
dalam pelayanan. Mereka memiliki hubungan yang sangat erat, dan dari banyaknya
rekan pelayanan Paulus, Timotius merupakan rekannya yang paling dekat, hal ini
terlihat dari beberapa hal yaitu:
1. Kepercayaan dan
Penugasan: Paulus mempercayakan tugas penting kepada Timotius, seperti
mengelola gereja di Efesus dan mengajarkan ajaran yang benar (1 Timotius 1:3; 2
Tim. 1:18; 4:12).
2. Hubungan Personal: Dalam surat-suratnya, Paulus menyebut
Timotius sebagai “anak” dan mengekspresikan kasih sayang serta perhatian yang
mendalam (1 Timotius 1:2, 2 Timotius 1:2; 1 Kor. 4:17)
Timotius sebagai
pemimpin di gereja Efesus, maka rasul Paulus bertindak sebagai mentor
bagi Timotius, memberikan bimbingan dan dukungan terkhusus karena Timotius
masih muda pada saat itu (1 Timotius 4:12).. Dia mendorong Timotius untuk tidak
takut, tetap berani, dan mengajarkan firman Tuhan dengan ketekunan. Apalagi
pada saat itu Himeneus dan Filetus menyebarkan
pengajaran yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan kebenaran Injil.
Dari 2 Timotius 4:1-5 ini mengajarkan kita jemaat supaya kita melakukan apa
yang telah ditugaskan Allah kepada kita manusia.
a. Allah menghakimi
orang yang hidup dan mati
Dalam ayat ini di jelaskan tentang penghakiman
Allah, bahwa Allah akan menghakimi semua orang, baik yang hidup maupun yang
mati (ayat 1). Ini mengingatkan kita akan keadilan Allah yang pasti dan tidak
terhindarkan. Kita diingatkan bahwa hidup kita di dunia ini akan dimintai
pertanggungjawaban di hadapan-Nya. Apa yang kita lakukan maka kita harus siap
mempertanggungjawabkannya.
Beritakanlah Firman: siap sedia lah baik atau
tidak baik waktunya (ay. 2). Artinya dalam konteks nats ini yaitu bentuk
pengajaran rasul Paulus kepada Timotius supaya ia kuat dalam Memberitakan
Firman dan menghadapi jemaatnya. Bagaimana cara dia Memberitakan Firman kepada
orang yang kaya? Bagaimana cara dia Memberitakan Firman kepada ahli filsafat?
Tentu ditekankan supaya mampu untuk Memberitakan kebenaran baik dalam keadaan suka, duka dan
penderitaan.
Salah satu yang menjadi teladan dalam Memberitakan
Firman yaitu pelayanan rasul Paulus. Perjalanan pekabaran Injil rasul Paulus
dari jerusalem sampai asia dan Eropa. Ia di tangkap dan dipenjara, tetapi
kesempatan itu tetap dia pakai untuk Memberitakan kebenaran Kristus. Pada saat
perahunya terdampar di satu pulau tetapi ia tetap memberitakan firman. Ini
menunjukkan bahwa Memberitakan Firman tidak melihat tempat dan waktu.
Memberitakan Firman Tuhan bukanlah tentang memuaskan telinga orang lain, tetapi
tentang menyampaikan kebenaran yang dapat mengubah hidup, meskipun itu mungkin
tidak selalu mudah atau menyenangkan untuk didengar. Pelayan Tuhan diingatkan
untuk berpegang teguh pada kebenaran dan memberikan ajaran yang sehat, demi
pertumbuhan rohani dan keselamatan umat.
b. Sabarlah menderita
dan tunaikanlah tugas pelayananmu
Nats ini menunjukkan bahwa kita
harus bersabar dalam kesengsaraan karena
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan dan pengharapan tidak mengecewakan (Rom.
5:3-5). Kesabaran sangat penting bagi hidup seorang pemberita Firman (pelayan
Tuhan) karena begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pemberita
firman, baik itu dihina, dicaci maki, dan direndahkan. Dan dari semua tantangan
itu kita tidak boleh mengeluh dan menyerah tetapi kita harus bersyukur karena
diberi kesempatan untuk Memberitakan kebenaran Kristus.
Kesabaran dalam menghadapi
penderitaan bukan hanya soal bertahan, tetapi juga berfokus pada tujuan
pelayanan. Ini melibatkan ketekunan untuk tetap melayani meskipun hasil tidak
sesuai harapan. Kesabaran membentuk karakter dan memperdalam iman. Dalam melayani dan memberitakan Injil, kita harus menyadari
bahwa tidak semua orang akan menerima atau merespons dengan positif. Banyak
yang mungkin menolak, mengabaikan, atau bahkan menentang pesan yang
disampaikan. Penolakan bisa sangat menyakitkan, tetapi Paulus mengingatkan
bahwa ini bukan akhir dari pelayanan. Kesabaran membantu kita untuk tidak terpuruk
oleh reaksi negatif. Sebaliknya, itu mendorong kita untuk terus berdoa dan
mencari cara untuk menjangkau mereka dengan kasih. Kita di ajar untuk sabar
dalam penderitaan karena Kristus yang akan memberikan kemenangan bagi kita.
Meskipun banyak tantangan dan kesulitan yang hadir tetapi itu tidak menjadi
penghambat bagi kita untuk menunaikan tugas pelayanan.
Hari ini
menunjukkan bahwa memberitakan Firman adalah tanggung jawab setiap orang
percaya, bukan hanya pemimpin atau pelayan gereja. Apa yang disampaikan
oleh seorang pemberita? Tentu saja, itu adalah Firman Tuhan (2 Kor. 2:17), yang
menyampaikan wahyu Allah dan kerajaan-Nya kepada semua pendengar, sehingga
mereka dapat memahami kemuliaan dan kerajaan-Nya. Seringkali, Firman
tidak lagi dianggap sebagai kebutuhan utama, namun sebagai orang Kristen, kita
harus berkomitmen untuk memberitakannya. Meskipun dunia mungkin melihat kita
sebagai muda, kurang pintar, atau tidak berpengalaman, kita tetap harus
memberitakan Firman yang murni. Penting untuk diingat bahwa seorang pemberita
akan menghadapi tantangan, sehingga kita harus tetap waspada (1 Tim. 4:16).
Kita juga harus sabar dan berani menyatakan apa yang salah, menegur, dan
menasihati dengan kesabaran dan pengajaran adalah tugas penting. Ini mengajarkan
kita untuk selalu memberikan nasihat dengan penuh kasih dan kesabaran, serta
tetap konsisten dalam mengajarkan kebenaran meskipun menghadapi tantangan atau
penolakan. Tetap yakin dan percaya kepada Tuhan Yesus dan tetap setia dalam
menunaikan tugas pelayanan. Amin
Post a Comment for "Khotbah 2 Timotius 4: 1 - 5 Siap Sedia Memberitakan Firman Tuhan"